Sabtu, 04 September 2010

Banyak yg Sholat Teraweh

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Ramadhan sekarang banyak yg tobat euy...
ni salah satunye...


Selain itu, Ramadhan kali ini telah memasuki 10 hari terakhir menjelang lebaran, atau Hari Raya Idul Fitri. Oleh karena itu, di sepuluh hari terakhir ini, banyak orang maupun bukan orang yg menjalankan Sholat Terweh utk mendapatkan malam Lailatul Qadr.
Nih dia orang-orang yg pengen dapet malam lebih baek dr 1000 bulan...
Cekidot..


Nah, ini yg lebih seru. Para Superhero ngumpul dirumahnya Haji Barkum Jadidi, buat melaksanakan Sholat Teraweh berjama'ah. Haduh, kalo ada kejahatan siapa yg ngatasin ya? Wong superheronye pada ngumpul disini :D

Demikianlah yg bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf, kalo ada yg salah juga maaf, karena sebenernya saya cuma Iseng Iseng Nulis...
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih
Wabillahitaufiq Wal Hidayah
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.


Gambar berasal dr berbagai sumber yg didapat melalui Om Google

Kamis, 02 September 2010

Sikap Presiden terhadap Indonesia Malaysia




Presiden Susilo Bambang akhirnya mengeluarkan pernyataan terkait hubungan Indonesia dan Malaysia yang akhir-akhir ini semakin memanas.Memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia berawal di Perairan Bintan, 14 Agustus silam, ketika tiga petugas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) ditangkap polisi Diraja Malaysia. Tuduhannya, menculik nelayan Malaysia. Ketiga petugas itu masing-masing Astriadi, Erdan, dan Selvo Wewengkang. Insiden itu terjadi sesaat setelah ketiga petugas KKP menangkap tujuh nelayan Malaysia yang diklaim kepergok memalingi ikan di perairan Indonesia.

Pada 17 Agustus, tiga petugas KKP akhirnya dibebaskan. Tujuh nelayan Malaysia juga telah dideportasi ke Malaysia. Tapi cerita tak cuma sampai disitu. Berbagai unjuk rasa marak di sejumlah wilayah di Tanah Air memperotes tindakan polisi Malaysia. Tidak cuma unjuk rasa, kemarahan bahkan diikuti tindakan yang kurang simpatik. Mulai dari membakar bendera Malaysia hingga melempar Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta dengan kotoran seraya meminta Negeri Jiran meminta maaf. Alih-alih meminta maaf, Malaysia justru malah terhina oleh aksi-aksi itu.

Presiden SBY sendiri telah mengirimkan nota protes kepada Malaysia atas penangkapan itu. Apalagi, kabarnya ketiga petugas KKP diperlakukan sama dengan tahanan lain, seperti diborgol. Namun, nota protes yang dikirimkan pada 28 Agustus lalu itu hingga kini 1 September belum juga mendapatkan jawaban.
Mungkin SBY baru bisa melakukan hal tersebut. Berbeda dgn Presiden Soekarno yg jelas-jelas tegas membakar semangat "Ganyang Malaysia". Soekarno memproklamirkan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidato beliau yang amat bersejarah, berikut ini:


Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu juga biasa Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang ajar!

Kerahkan pasukan ke Kalimantan hajar cecunguk Malayan itu!

Pukul dan sikat jangan sampai tanah dan udara kita diinjak-injak oleh Malaysian keparat itu

Doakan aku, aku kan berangkat ke medan juang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang tak mau diinjak-injak harga dirinya.


Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tunjukkan bahwa kita masih memiliki Gigi yang kuat dan kita juga masih memiliki martabat.


Yoo...ayoo... kita... Ganjang...

Ganjang... Malaysia
Ganjang... Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satoe-satoe!

Soekarno.