Minggu, 08 Agustus 2010

Berbakti pada Orang Tua (Kisah Teladan)

Dikisahkan Nabi Sulaiman AS sedang berkelana antara langit dan bumi hingga tiba di suatu samudera. Kemudian Nabi Sulaiman AS memerintahkan Jin Ifrit menyelam ke dasar samudera. Di sana Jin Ifrit melihat kubah dr permata putih tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya kpd Nabi Sulaiman AS.

Melihat kubah tanpa lubang penuh permata dr dasar laut itu Nabi Sulaiman menjadi heran. Dgn meminta pertolongan Allah SWT, Nabi Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda tinggal di dalamnya. "Siapakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?" tanya Nabi Sulaiman. "Aku adalah manusia", jawab pemuda itu perlahan. "Bagaimana engkau memperoleh karomah semacam ini?".

Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dia yg memapah dan menggendongnya ke mana jua dia pergi. Si anak selalu berbakti kpd orang tuanya, dan ibuya selalu mendoakan anaknya ditempatkan di suatu tempat yg tdk di dunia dan tdk pula di langit. "Setelah ibuku wafat aku berkeliling di atas pantai. Dlm perjalanan aku melihat sebuah kubah terbuat dr permata. Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya."

"Bagaimana engkau dpt hidup di dlm kubah di dasar lautan itu?". "Di dlm kubah itu sendiri, aku tdk tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi Allah tetap memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah." "Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?" "Jk aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dlm kubah, dan buahnya yg aku makan. Jk aku merasa haus maka keluarlah air yg teramat bersih, lebih putin drpd susu dan lebih manis daripada madu."

"Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?". "Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dr situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam, kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam."

1 komentar: